Selamat Datang...

Selamat datang di blog ini. Blog ini dibuat dengan tujuan menjadi sebuah media komunikasi pelayanan kaum muda. Karena itu, setiap topik yang dibahas sangat akrab dan (diharapkan) mampu memberikan jawaban bagi pergumulan-pergumulan kaum muda masa kini. Harapan kami, Anda memperoleh berkat...GBU

Rabu, 19 Desember 2007

Friend have a big meaning for me…

Berapa sih harga sebuah pertemanan ato persahabatan Frieds? Seratus ribu rupiah? Sejuta? Berapa pas nya? ( lho kok malah seperti di pasar aja tawar-tawaran hehehe….)
Beberapa hari ini aku benar-benar merasakan arti sebuah persahabatan. Karena akhir-akhir ini aku melewati banyak peristiwa bersama teman-teman sepelayananku.
Belakangan ini, kami (teman sepelayanan) sering pergi bersama untuk menghilangkan stress di tengah-tengah kepadatan kegiatan dalam rangka Natal. Saat kami pergi bersama, makan bersama, dan jalan bersama, saya benar-benar merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Maka, semakin sering kami pergi bersama, semakin dekat hubungan kami. Namanya pergi bersama-sama, hal yang menyenangkan pasti banyak lah. Dengan mengeluarkan sedikit humor saja kami bisa tertawa terbahak-bahak sampai susah berhenti.
Namun, suatu saat, aku mengalami masalah dan aku sangat membutuhkan seseorang untuk aku ajak bicara. Saat itu aku meng SMS teman terdekatku, namun dia tidak membalasnya. Dan akupun SMS ke 2 temanku lagi. Ternyata merekapun tidak membalasnya. Sampai aku berpikir, ato mungkinkah HP ku yang ada gangguan? Namun aku mencoba untuk mengirim SMS ke HP sendiri dan SMS ku pun terkirim ke HPku. Berarti, masalah bukan ada di HP ku. Tetapi memang 3 temanku tadi tidak membalasnya. Jadi malam itu tidak ada seorangpun yang dapat aku ajak bicara. Sampai keesokan harinya, 1 diantara 3 temanku itu membalas SMS ku. Ternyata semalam dia sudah tertidur. Dan pagi itu dia menjadi tempat curhatku.
Malam itu, aku membayangkan. sedihnya hidup ini tanpa seorang teman. Aku bersyukur masih mempunyai teman yang banyak dan baik. Hanya saja malam itu teman-temanku sedang dalam kegiatannya masing-masing.Sehingga, keesokan harinya mereka baru dapat mendengar curhatanku.
Bener-bener sedih friend saat kamu hidup sendiri tanpa seorang teman. Walaupun dalam hidupmu kamu sudah punya boy friend or girl friend ato keluarga sekalipun. suatu saat kamu pasti membutuhkan seorang teman. Entah itu untuk teman curhat ato untuk sekedar jalan bareng dan makan bareng.
“Dunia milik kita berdua“ begitu syair-syair yang terdapat dalam lagu-lagu cinta. Tetapi kenyataannya, someday you also need some friends to be your best friend.
Jangan sia-sia kan persahabatan ato pertemanan di dalam hidupmu. Hargai pertemanan dan persahabatan yang kamu miliki sekarang. Teman-teman yang ada di sekitarmu, itupun anugerah dari Tuhan yang paling terindah.
Milikilah Teman sebanyak mungkin dan kurangilah musuh di dalam hidupmu. (Ren)

Minggu, 09 Desember 2007

Chatting with God (imaginer)

Sign in.....,

TUHAN : Kamu memanggilKu ?
AKU : Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya?
TUHAN : Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.
AKU : Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.
TUHAN : Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.
AKU : Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.
TUHAN : Benar sekali. Aktivitas memberimu kesibukan. Tapi produktivitas memberimu hasil. Aktivitas memakan waktu, produktivitas membebaskan waktu.
AKU : Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.
TUHAN : Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebihnyaman untukmu daripada mimpi, misalnya.
AKU : OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?
TUHAN : Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisalah yang membuatnya jadi rumit.
AKU : Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?
TUHAN : Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.
AKU : Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.
TUHAN : Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.
AKU : Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.
TUHAN : Rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.
AKU : Jika penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?
TUHAN : Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik, bukan sebaliknya.
AKU : Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?
TUHAN : Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.
AKU : Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?
TUHAN : Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental. Kekuatan dari dalam diri bisa keluar melalui perjuangan danrintangan, bukan dari berleha-leha.
AKU : Sejujurnya, di tengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah...
TUHAN : Jika kamu melihat ke luar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat ke luar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.
AKU : Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan?
TUHAN : Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripadamengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain berkejaran dengan waktu.
AKU : Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?
TUHAN : Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.
AKU : Apa yang menarik dari manusia?
TUHAN : Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku?". Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa harus aku?"
AKU : Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya di sini?
TUHAN : Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apakah kamu. Berhentilah mencari mengapa saya di sini, tapi ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.
AKU : Bagaimana saya bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini?
TUHAN : Hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut.
AKU : Pertanyaan terakhir, Tuhan. Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.
TUHAN : Tidak ada doa yang tidak dijawab. Seringkali jawabannya adalah TIDAK.
AKU : Terima kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.
TUHAN : Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut. Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untukdiselesaikan. Percayalah padaKu. Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup..........

TUHAN has signed out (from Ren)

Do It Now or Do It Later


Dibaca : duit now or duit latter. Karena aku kerja dari pagi ampe malem, dan pembimbingku tahu kalau aku suka menunda-nunda pekerjaan, maka tiap kali aku bilang ke beliau “Do It Now Or Do It Latter ku belum jadi kak.” Beliau selalu menyindirku dengan kata-kata “Duit aja yang ada di pikiranmu, gak sekarang gak nanti, duit terus yang kamu pikirin.” (hehehe…)

Ku pikir kata-kata beliau ada benarnya juga, yang aku pikirin cuma nungguin akhir bulan, gajian, dapet duit dan akhir-akhirnya ke bank ditabung. Sering kali kita hanya memikirkan hak kita tetapi menunda-nunda kewajiban kita.

Dalam masalah mengerjakan sesuatu, aku yang paling suka menunda-nunda dibanding teman-teman sepelayananku, dan yang gak kalah gawatnya aku juga yang paling pelupa diantara kami.
Aku rasa nggak cuma aku yang suka menunda-nunda pekerjaan, banyak diantara temen-temen mungkin juga mempunyai kebiasaan yang sama denganku, Cuma bedanya mungkin aku yang paling parah diantara kalian (hehehe…)

Apa temen-temen tahu, bahwa ada 1 hal yang Tuhan berikan kepada setiap orang sama banyaknya? Gak pandang usia, kaya atau miskin, jabatan, dll. Apakah itu? Jawabnya adalah WAKTU. Tuhan berikan waktu yang sama kepada setiap kita. 24 jam dalam setiap harinya, 60 menit per jam dan 60 detik per menit. Dalam hal ini Tuhan sangat adil dan nggak ada yang diberi lebih atau kurang dari takaran itu. Satu detik kalian membuang waktu kalian dengan sia-sia, sama saja kalian sudah menunda perkerjaan kalian yang dapat membuahkan manfaat yang sangat berharga.

Pengalamanku waktu kemarin liburan, aku punya setumpuk kertas yang harus aku koreksi, dan aku sudah menentukan date line pada diriku sendiri, tapi karena ketidakdisiplinanku pada diriku sendiri, akhirnya liburan 1 minggu telah usai, tetapi koreksianku masih saja belum selesai, karena saat liburan aku hanya isi dengan bersantai-santai ria. Dan akibatnya, saat masuk sekolah, semua murid-muridku bertanya “ Lao shi ulangannya kok belum dibagi?” Malunya diriku saat muridku menanyakan hal itu, karena sudah 2 minggu kertas-kertas ulangan itu ada di tanganku.Oleh karena itu teman-teman, gunakanlah waktumu seefektif mungkin, jangan pelihara kebiasaan buruk kita yang suka menunda-nunda pekerjaan, Karena jika kita menunda-nunda pekerjaan, maka kitalah yang akan rugi, pekerjaan menjadi semakin menumpuk dan semakin lelah juga kita dengan semakin banyaknya pekerjaan kita. (Ren)

Rabu, 14 November 2007

Allah Suka Padamu


Allah suka padamu...

Kalau Dia punya dompet, pasti fotomu disimpan didalam-nya,

Kalau Dia punya kulkas, fotomu pasti disimpan di pintunya,

Dia mengirim bunga untukmu setiap musim semi dan matahari terbit setiap pagi,

Kalau kamu ingin bicara, Dia pasti mau mendengarkan.

Sebenarnya Dia bisa tinggal di mana saja di alam semesta ini, dan Dia memilih hatimu.

Kayak nya mungkin kamu susah sekali percaya bahwa Allah mengenal namamu.

Dia benar benar mengenal namamu (Yes45:3-4) .

Tertulis ditelapak tangan-Nya,diucapkan dengan mulut-Nya,

Dibisikkan dengan bibir-Nya, Namamu.

Hati kita tidak cukup besar untuk memuat semua berkat yang ingin Allah berikan.

Jadi, coba ini :Kalau matahari terbit membuatmu begitu takjub sampai menahan nafas,

atau bunga bunga dipadang membuatmu begitu terpesona, sampai tidak bisa berkata kata tetaplah seperti itu.

Tidak perlu mengatakan apa-apa dan dengarkan sorga berbisik, "Kau suka itu? Aku melakukannya hanya untukmu"

Kalau kita saja suka memberi hadiah hadiah untuk menunjukkan kasih sayang kita, apalagi Dia?

Bisa saja Dia biarkan bumi ini datar dan berwarna abu-abu, tapi Dia tidak begitu.

Dipercikan-Nya warna jingga pada matahari terbit,

Dan diberi-Nya warna biru pada langit.

Dan kalau kamu suka melihat sekawanan angsa yang sedang berkumpul, kamu juga pasti bisa melihatNya.

Apa Dia harus menjadikan bulu ekor musang empuk dan lembutnya?

Apa Dia harus membuat burung- burung berkicau?

Dan lucunya ayam berjalan tergopoh gopoh.

Atau dahsyatnya gelegar guntur?

Mengapa Dia memberi aroma bagi bunga?

Mengapa Dia memberi rasa pada makanan?

Mungkinkah itu semua karena Dia suka sekali melihat raut wajahmu?

Jadi berjanjilah, kamu tidak akan lupa, bahwa kamu bukan suatu kebetulan atau kejadian..

kamu adalah karunia bagi dunia.

Karya seni sorgawi, tanda tangan Allah.

(Engkau menenunku didalam kandungan ibuku, Mazmur 139:13)

kamu ditenun/rajutNya, Kamu bukan produksi massal, kamu bukan hasil buatan mesin.

Kamu dirancang secara khusus, diberi karunia khusus,dan ditempatkan didunia ini dengan penuh kasih.. oleh sang Pencipta Agung.

MenurutNya kamu adalah hal terindah yang melesat turun dari puncak dalam sekejap.

Menolehlah kepinggir jalan, lihat, Allah sedang bersorak sorak memberimu dukungan dalam lomba lari.

Coba lihat ke depan ke garis akhir, lihat Allah sedang bertepuk tangan memuji langkahmu.

Allah ada bagimu

Kalau Allah punya kalender,pasti tanggal ulang tahunmu sudah di lingkari.

Kalau Dia menyetir mobil, pasti namamu sudah tertulis di bemperNya,

Kalau ada pohon di sorga, pasti Dia sudah mengukir namamu dibatangnya.

Mungkin kamu tidak mau menggangu Allah dengan lukamu. Tetapi "Dia yang memelihara kamu" (1 Petrus 5:7)

Dia menunggumu, untuk memelukmu. Dalam keberhasilan ataupun kegagalanmu.

Bapa Sorgawi sangat menyayangimu dan hanya ingin memberikan kasih-Nya kepadamu.

Tanpa dibatasi oleh waktu, Allah melihat kita semua.

Gelandangan & anak terlantar, semuanya.

Dia melihat kita sebelum kita dilahirkan. Dan Dia suka dengan semua yang dilihatNya.

Dengan luapan emosi, penuh kebanggaan, Sang Pencipta bintang itu menoleh ke arah kita, satu persatu dan mengatakan "Engkau anakKu, Aku sangat mengasihimu"

Aku tahu, suatu hari nanti, engkau akan berpaling dariKu dan menjauh.

Tetapi Aku ingin engkau tahu,Aku telah menyediakan jalan pulang bagimu.

Kamu telah memikat hati Allah. ImpianNya adalah membawamu bersamaNya.

Dan jalan menuju salib, memberitahu kita, sejauh apa jalan yang Allah tempuh untuk memanggil kita kembali kepadaNya.

"Apa yang bisa membuatKu berhenti mengasihimu?" tanya Allah.

"Ingin tahu berapa lama kasihKu akan bertahan? Lihat saja, Aku bicara dalam bahasamu, tidur diduniamu, dan merasakan sakitmu. Temukan jawabannya diatas kayu salib itu, di atas bukit berbatu itu. Itulah bukti besarnya kasihKu kepadamu"

Masih banyak yang Allah lakukan selain mengampuni kesalahan kita, Dia menghapusnya! Kita hanya harus membawa kesalahan kita kepadaNya.

Kamu bisa bicara dengan Allah karena Allah pasti mendengarkan.

Biar saja air mata menetes dipipimu Ia akan menyekanya.

Dia telah mengutus malaikat malaikat Nya untuk menjagaimu (Maz.91:11), Roh KudusNya untuk tinggal didalammu. Gereja Nya untuk mendukung mu dan pedangNya untuk mempimpin mu.

Sebesar kerinduan mu untuk bertemu dengannya, lebih besar lagi kerinduanNya untuk bertemu denganmu.

Kalau kamu menyetuh hati Allah, pakai lah nama sebutan yang paling Ia sukai panggil dia "Bapa"Menurut Allah, kamu indah!


oleh: Max Lucado (From Diane)

Jumat, 02 November 2007

A Little Faith (Matius 14:28-33)


Frenz...murid-murid, termasuk Petrus, adalah saksi mata langsung saat Tuhan Yesus melakukan mujizat. Termasuk, saat Tuhan Yesus memberi makan 5000 orang laki-laki (>10.000 orang) hanya dengan 5 roti & 2 ikan, bahkan sampai sisa 12 bakul.
Namun, ternyata, menyaksikan kuasa Tuhan tidak menjamin para murid percaya 100% kepada Tuhan. Hal ini bisa kita lihat pada peristiwa ini.
Singkat cerita, saat para murid sedang berlayar tanpa Tuhan Yesus, tiba-tiba mereka melihat sesosok manusia berjalan di atas air. Ternyata itu Tuhan Yesus (ay 27).
Melihat hal itu, mereka pun terkagum-kagum, dan ingin melakukan hal yang sama, termasuk Petrus. Karena itu, Petrus meminta supaya Tuhan Yesus memerintahkan dia untuk berjalan di atas air.
Frenz, permintaan Petrus ini sangat penting. Karena, permintaan ini menunjukkan penyerahan diri secara TOTAL kepada Tuhan Yesus.
Namun, ketika angin menerpa tubuhnya, sontak, muncul keraguan dalam hati Petrus, dan, secara reflek, ia berusaha menjaga dirinya supaya tidak tenggelam (fobos “berusaha menyelamatkan diri karena rasa takut”, v 30).
Bagi kita, mungkin hal ini kelihatan sangat manusiawi. Namun, bagi Tuhan, ini merupakan sebuah kemunduran. Karena Petrus, tidak lagi TOTAL berserah kepada Tuhan.
Sebaliknya, ia “mendua hati” dan berusaha menyelamatkan diri dengan mengandalkan kekuatannya sendiri (bimbang, v 31).
Satu hal yang saya percaya, bila Petrus tetap memfokuskan pandangan dan hidupnya kepada Tuhan, ia tetap dapat berjalan di atas air dan Tuhan akan menolong ia menghadapi angin yang menerpa dirinya.
Karena, terbukti, saat Tuhan tiba di perahu, angin itu langsung berhenti. Itu artinya, Tuhan memiliki kuasa atas alam semesta. Apalagi hidup kita. Ia pasti akan menolong kita, karena kita berharga di mataNya (Mat 10:29-31; Luk 12:6-7).
Bukankah dalam Matius 7:11b, Tuhan Yesus berkata, “…Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Dalam Mazmur 103:13, pemazmur berkata, “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
Jadi, kenapa kita meragukan Tuhan? Bukankah Tuhan adalah Allah yang Mahakuasa? Bukankah Ia mampu melakukan lebih dari apa yang kita pikirkan (Efesus 3:20)? Dan, bukankah Ia sangat mengasihi kita?

Self Image


Self- image... makanan apa lagi ya??


Hehe, mumpung saya sudah diberi kesempatan oleh Tuhan buat ngelmu di Fakultas Psikologi (dan udah gondol gelar S. Psi.. Hehe... narsis dikit ) saya ingin menjabarkan sedikit tentang apa itu self- image.

Self-image adalah gambaran diri, citra diri seseorang. Self- image bisa menjadi patron untuk kehidupan kita yang selanjutnya. Bingung ya, friends? Mungkin saya bisa memberi dua contoh ekstrim untuk menjelaskan hal ini.


Contoh 1 :
Ada seorang pasien yang divonis terkena penyakit kanker stadium lanjut. Dokter mengatakan bahwa masih ada harapan untuk sembuh. Tetapi, karena yang dipikirkan hanyalah VONIS dan bukannya melihat HARAPAN, si pasien memutuskan untuk tidak mengikuti terapi lanjutan, tidak mau minum obat. Hmm, tahu sendiri kan apa akibatnya? Betul! Bertambah parah bahkan fatal.

Contoh 2 :
Di lain tempat, ada seorang atlet yang divonis terkena kanker dan sel kanker ini akan mengakibatkan kelumpuhan syaraf sehingga lambat laun ia tidak akan pernah mampu berlari lagi. Tahukah apa yang ia lakukan? Dia memutuskan untuk terus berlari sampai benar - benar tidak kuat. Dia minta dibayar untuk setiap perlombaan. Uangnya bukan untuk biaya pengobatan, tetapi akan disumbangkan untuk yayasan kanker. Dan benar!! Dia terus berlari.. sampai tidak mampu lagi. Well, He will missed (passed away, exactly), but not FORGOTTEN.. Karena self- image yang dimiliki mampu memberikan inspirasi bagi banyak orang, bahkan menjadi berkat!

Citra diri apa yang dimiliki oleh setiap kita? Pandangan yang positif atau negatif ? Hmm, ga tahu juga ya.. kog banyak banget diantara kita yang selalu fokus pada hal negatif. Rumput tetangga selalu kelihatan lebih hijau..


Mungkin kita akan memberikan judgement pada diri kita kalau kita nggak pantas, nggak layak.. Jadi apa gunanya kita hidup? Hehe.. sudah ada jawaban pasti bahwa tujuan hidup kita adalah bekerja dan memberi buah selagi masih ada waktu.

Sekarang. mari kita berpikir.. mengapa self- image itu penting? Jawabannya adalah.. YOU ARE WHAT YOU THINK !! Citra diri negatif akan membentuk kita menjadi negatif juga.. Lambat laun pasti itu akan menggerogoti dan menghancurkan kita!! Hentikanlah pikiran bahwa kita tidak layak, kita tidak pantas, dan bla bla bla lainnya yang negatif. Ingat, yang pantas menentukan kita pantas atau tidak hanya Tuhan semata.

Di bawah ini ada sebuah ilustrasi yang akan membantuk kita, bahwa Yesus memiliki ukuran sendiri untuk setiap kita ;
"Alkisah, ada sebuah tempayan tua yang merasa menjadi tempayan paling malang sedunia. Ia merasa malu karena badannya mulai retak, sehingga air akan merembes saat tuannya mengambil air dari sungai. Otomatis, tuannya harus bolak - balik mengambil air. Lain halnya dengan rekannya yang masih kinclong, halus, dan baru.. Tidak akan ada setitik air pun yang akan tumpah dari badannya. Si tempayan memutuskan untuk meminta maaf kepada tuannya. Si tuan merasa kasihan melihat tempayan ini mengasihani dirinya sendiri. Kemudian si tuan mengajak tempayan tua ini untuk melihat jalan indah penuh bunga dan rumput yang hijau. "Lihat.. ini adalah hasil karyamu! Kamu yang membuat jalanan ini menjadi indah". Si tempayan bengong karena ia tidak merasa melakukan apapun. Tanpa menunggu respon dari tempayan tua itu, Sang majikan berkata " Air yang keluar dari tubuhmu membuat rumput dan bunga ini tumbuh dan menyemarakkan jalan ini. Satu hal yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh tempayan yang masih baru."

Nah, friend.. semoga kisah ini bermanfaat untuk setiap kita. GBU all (Jezz)

The Important Thing...



Beberapa tahun yang silam,seorang pemuda terpelajar dari Semarang sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Di sampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si Pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.
"Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?" tanya si Pemuda.
"Oh... Saya mau ke Jakarta terus connecting flight ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua" jawab ibu itu.
"Wouw..... hebat sekali putra ibu" pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak. Kemudian, pemuda itu merenung, dan dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya. "Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu?? Bagaimana dengan kakak-adik adik nya??"
"Oh ya tentu " si Ibu bercerita :"Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat Kerja di Perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang."
Pemuda tadi diam, lalu melanjutkan pertanyaannya, "Hebat ibu ini, bisa mendidik anak anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh, terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??"
Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, "Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja, nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar."
Pemuda itu segera menyahut, "Maaf ya Bu..... kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani ??"
Dengan tersenyum ibu itu menjawab,"Ooo ...tidak tidak begitu nak....Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yangmembiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani"

Lesson from the story :
Everybody in the world is a important person.
Open your eyes....your heart....your mind....your point of view....because we can't make summary before read "the book "completely.

The wise person says...
The more important thing is not WHO YOU ARE But WHAT YOU HAVE BEEN DOING
(From Diane)

Jumat, 26 Oktober 2007

Nice to Read...

Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke gereja untuk disumbangkan; tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!

Betapa lamanya melayani Allah selama satu jam; namun betapa singkatnya kalau kita melihat film.

Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa(spontan); namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.

Betapa asyiknya apabila pertandingan basketball diperpanjang waktunya ekstra; namun kita mengeluh ketika khotbah di gereja lebih lama sedikit daripada biasa.

Betapa sulitnya untuk membaca satu perikop dari Kitab Suci; namun betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.

Betapa heboh dan pengen nya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser; namun lebih senang duduk dibangku paling belakang di gereja.

Betapa sulitnya untuk menyesuaikan jadwal waktu kita, 2 atau 3 minggu sebelumnya untuk suatu acara gerejani; namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan.

Betapa sulitnya untuk mempelajari suatu bab sederhana dari Injil untuk di sharingkan dengan orang lain; namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain itu.

Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran; namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci.

Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya atau berpikir,atau mengatakan apa-apa, atau berbuat apa-apa.

Betapa kita dapat menyebarkan seribu lelucon melalui e-mail, dan menyebarluaskannya dengan FORWARD seperti api; namun kalau ada mail yang isinya tentang Kerajaan Allah; betapa seringnya kita ragu-ragu, enggan membukanya dan mensharingkannya, serta langsung klik pada icon DELETE. (From: Diane)

Broken Heart...


Friends, baru - baru ini saya dicurhatin sama teman dekat tentang "permasalahan internasional "yang umumnya dialami oleh setiap pasangan yang sedang dalam tahap pacaran. Alurnya cukup klasik : Ada masalah, beda pendapat dan adu argumen... n finally they have decided to break it off.. Hmm, gak gampang buat langsung bisa tegar dan sembuh dari kejadian semacam ini. Apalagi nie, kalau masih ada slogan yang santer terdengar semacam " i still love him/ her"

Kalau sudah begini, kadang kita akan larut dalam kesedihan. Wajar banget lah, friends.. Masalahnya kadang kita akan terjerumus ke dalam self-pitty yang guedhe punya... Ada macam - macam reaksi yang ditampakkan pasca kehilangan orang yang kita cintai. Salah satunya, dengan bentuk protes dan bertanya sama Tuhan "kog gini sih, Tuhan? " Lebih lanjut lagi, kadang protes itu jadi gak ada juntrungannya nie. Maksudna, tanpa sadar kita akan langsung memberikan judgement kalau Tuhan itu gak sayang sama kita, atau bahkan kita berpikir bahwa Tuhan sengaja membuat hidup kita porak poranda!

Salah besar kalau kita berpendapat seperti itu, friends!!! Tuhan jelas tidak mungkin menghancurkan sesuatu yang Ia ciptakan sesuai dengan citra-Nya. Rancangan Tuhan jelas mutlak adalah rancangan yang penuh damai sejahtera. Yuk mari kita lihat sama- sama, kenapa Tuhan mengizinkan semua itu terjadi, ya???

Pertama, Tuhan tidak pernah menghancurkan (baca deh Yeremia 29:11). Ia hanya mereparasi bagian - bagian dalam kehidupan kita yang dianggap masih bisa di upgrade lagi. Yah, namanya direparasi itu ya jauh dari zona nyaman kita! Sakit banget, tapi inilah hidup! Setiap kita dilahirkan menjadi seorang pemenang. Dan pemenang itu harus tahan uji.Kalau sudah sampai tahap finishing touch, baru kita bisa melihat dan memandang semua hal yang ada di belakang dengan penuh senyum.

Kedua, kita diijinkan kehilangan orang yang dicintai dengan maksud agar kita berlatih untuk selalu memegang tangan Tuhan! (Yeremia 17:5-8) Kalau tangan kita "penuh" dengan banyak hal yang kita genggam , kadang kita sering melupakan bahwa tangan Tuhan selalu menunggu, terulur penuh kasih. Kehilangan orang yang dicintai bisa menjadi momen titik balik bagi setiap kita untuk bisa mengevaluasi, sudahkah kita senantiasa mengandalkan Tuhan dalam segala perkara? Percaya deh, di setiap kerugian besar pasti terselip suatu keuntungan (Kejadian 50:20). Alangkah indahnya ketika kita bisa lebih merasakan intimacy dengan Bapa kita di surga.

Ketiga, Tuhan bermaksud menjadikan kita sebagai saluran berkat-Nya. Tunggu... ga salah, nie? Benar banget, friends!! Sangat memungkinkan bagi kita untuk bisa menjadi saluran berkat buat orang yang mengalami kasus serupa. ASALKAN kita bisa cepat bangkit dari keterpurukan kita. Kalau kita capek, sah - sah aja kalau kita jongkok. Tapi jangan kelamaan, friends! Ntar kalau pas kita berdiri lagi, otomatis kaki kita akan terasa berat dan "geringgingan" (bahasa jawa). Dan satu hal yang harus kita ingat, di saat kita ada di dalam titik terendah kehidupan kita, kita gak sendirian. Allah ikut menangis bersama kita ketika kita menangis. Allah yang kita miliki adalah Allah yang bisa merasakan kelemahan kita! Bersyukurlah buat hal itu.

Akhir kata, come on, friends.. Wake up and find your happiness!! jelas kita gak mampu kalau berjalan sendiri, tapi bersyukurlah karena Yesus sudah membuka jalan bagi setiap kita. Kita tinggal mengikuti saja, dan kalau pun kita jatuh, kita tidak akan dibiarkan sampai tergeletak. Akan ada pelangi yang muncul setelah hujan badai. Apa lagi yang kurang, friends? Ada Tuhan dalam kehidupan kita sudah lebih dari cukup.. GBU all (Jez)

Rabu, 17 Oktober 2007

Pacaran Jarak Jauh



Ada beberapa teman yang pernah menyarankan agar aku tidak melakukan pacaran jarak jauh, alias long distance relationship. Karena pacaran jarak jauh sering bikin kita nggak bisa mengenal pasangan kita dengan baik.

Opini ini tentu tidak selalu benar. Karena, di satu sisi, ada sejumlah pasangan yang menempuh jalan ini, akhirnya, menikah dan langgeng sampai tua.
Tapi, saran ini perlu kamu pertimbangkan. Karena, jujur saja, long distance relationship nggak gampang dan menuntut sejumlah hal, seperti…

Kepercayaan
Long distance relationship menuntut kepercayaan 100%. Karena kita nggak bisa “mengawasi” pasangan kita. Kurangnya kepercayaan kepada pasangan akan bikin kamu selalu curiga dan bukannya tidak mungkin berantem terus sama pasanganmu.
So…if you can’t trust 100% your partner, don’t try this at home….

Kejujuran
Long distance relationship rawan dengan kebohongan. Dari hal-hal yang paling kecil sampai hal-hal yang paling besar. Dari masalah “sudah makan ato belum” sampai masalah “pergi sama siapa”.
Gak gampang lho… Karena kita dituntut untuk jujur, apa adanya dan bertanggungjawab terhadap pasangan kita, meski mereka tidak ada di sisi kita setiap saat.

Kesabaran
Long distance relationship menuntut kebesaran hati. Karena, saat kamu butuh dia ada di sisimu, dia ada nun jauh di sana…
Kalo kamu kangen sama dia, kamu hanya bisa denger suaranya via telpon, atau bahkan lebih parah, hanya bisa baca tulisannya via email (karena pacarmu ada di LN).
Apalagi waktu kamu berulang tahun, kemungkinan besar, kamu bakal ngerayain special day without your partner, alias home alone, apalagi berkhayal dia bikin romantic dinner buat kamu. Paling cuma hadiah ato bahkan cuma ucapan selamat yang mampir di rumahmu.
Dan masih ada banyak contoh lainnya.
Jadi, ada baiknya kamu pikirkan, apakah kamu siap dengan hubungan seperti ini…

Biaya yang tidak sedikit
Pasti, dijamin 100%, kantongmu sakit “kangker” (kantong kering).
Kalo biasanya, kamu bisa beli CD kesukaan kamu atau pergi makan sama temen-temenmu, kini, uangnya harus kamu tabung supaya bisa beli pulsa ato pergi ke wartel buat telpon-telponan sama dia.
Tidak jarang, demi mengobati rasa rindu, budget kita tiba-tiba melonjak dan bikin kita keluar uang lebih banyak.

Masih ada banyak lagi pertimbangan yang harus kamu pikirkan. Tapi, kalo kamu mengambil keputusan buat menempuh jalan yang sulit ini, ada beberapa tips buat kamu..

  • Kalo bisa 1-2 tahun pertama pacaran jangan long distance dulu, supaya kamu punya waktu buat mengenal dia. Soalnya, kepercayaan bertumbuh melalui pengenalan. Kalo belum kenal, sulit buat kamu percaya sama dia.
  • Buat komitmen dengan pacarmu untuk menjaga komunikasi. Supaya proses saling mengenal bisa tetap berjalan dengan baik. Ingatlah pepatah ini: Semakin kenal maka akan semakin sayang.
  • Buatlah diari ato catatan keseharianmu (apa yang kamu alami + perasaanmu) supaya percakapanmu, meski singkat, tapi padat berisi.
  • Kasih kejutan… Misal, kirim barang kesukaannya, ato datang tiba-tiba (kecuali kalo pasanganmu ada di LN) ke tempatnya.
    Karena kejutan akan bikin hubunganmu terasa lebih berwarna. Jangan jarak bikin kalian urung untuk membahagiakan pasanganmu.
  • Jangan lupa tanggal penting, seperti ultah pasanganmu ‘n his/her family, apalagi tanggal jadian kalian, dan bikin sesuatu yang spesial, supaya pasanganmu tahu kalo kamu peduli sama dia, keluarganya, dan hubungan kalian.
  • Kalo dia pulang, sisihkan waktu dan temui dia. Sekalian buat ngobatin rasa kangen…
  • Sisihkan uang saku dan tabung, supaya kamu punya modal buat telpon dia.

Mother's Love


Hai Frenz….
Pernah gak sih kamu berpikir seberapa besar cinta ortu kamu ke kamu?
Nah, disini aku pengen sharing sedikit tentang pengalaman yang udah aku lewati…
Kalian tahu betapa susahnya untuk bisa masuk ke Beijing University ( Universitas nomor 1 di China)? Jangankan China, masuk Universitas Indonesia aja susahnya bukan main.
Tapi dengan rencana Tuhan yang sangat luar biasa, aku bisa keterima di Beijing University.

Total waktu yang aku butuhin buat nyelesein S1 sekitar 6-7 tahun. Karena aku harus ambil sekolah bahasa dan collage dulu, supaya bisa ngikutin kuliah S-1 dengan baik. Soalnya, kuliah S-1 nya dicampur dengan orang Cina asli yang sudah fasih banget bicara dalam bahasa Mandarin.

Setelah menyelesaikan sekolah bahasa selama 3 semester dan collage 2 semester, aku harus mutusin jurusan apa yang akan aku ambil, dan menjalani kuliah selama 4 tahun untuk memperoleh gelar S1.

Namun, saat itu, ada berita yang bikin aku dan mama kaget. Kakakku yang beragama Budha, memutuskan untuk jadi bhiksu (monk).

Sebagai info, mamaku seorang single parents, Karena papa udah meninggal saat aku duduk di SMA kelas 1. It means, mamaku tinggal sendiri di Semarang saat aku study, dan ia harus menghadapi saat-saat sendiri itu lebih lama, karena keputusan kakakku.

Sejak saat itu, mama kelihatan sangat kesepian. Bahkan, setiap hari, mama telpon dan kirim SMS buat ngajak ngobrol.

Satu hari sebelum aku mengisi formulir pemilihan jurusan, aku bertanya kepada mama, apakah dia masih kuat, kalau aku 4 tahun lagi di China? Mama dengan nada ragu menjawab “Ya bisalah, kamu selesaikan dulu studymu disana 4 tahun lagi.” Namun, mendengar nadanya berbicara, aku tidak yakin. Karena itu, aku putusin untuk meninggalkan Beijing University dan pulang ke Indonesia.

Kalau dipikir, betapa sayangnya meninggalkan Beijing University. Banyak orang yang ingin masuk ke universitas itu, tapi nggak bisa. Sedangkan aku yang sudah masuk setengah jalan, malah ninggalin bangkuku di Beijing University. Tapi, semua rasa kecewa itu sirna, saat aku bertanya kepada mama: Kenapa ia membiarkan aku meneruskan lagi kuliahku 4 tahun, padahal jelas-jelas di Indonesia dia kesepian dan butuh teman serta perhatian dari aku anak yang tinggal satu-satunya bisa menemaninya? Saat itu, mama menjawab: supaya aku tidak iri hati terhadap kakakku karena dari SMA sampai S2, kakakku selalu sekolah di luar negeri. Jadi, supaya adil, mama juga membiarkan aku study di luar negeri.
Bisa kalian bayangin perasaanku saat mendengar jawaban itu. Aku ngerasain betapa besar kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya, sampai dia rela kesepian, tertekan, dan mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk masa depan dan cita-cita anak-anaknya.

Dari situ, aku belajar untuk lebih menghargai beliau. Karena, bagaimanapun juga, mama yang mengandung kita 9 bulan lamanya, dan, demi aku, ia telah menanggung banyak sekali penderitaan.

Di sinilah aku belajar menghayati firman Tuhan yang berkata, “Hormatilah ayah dan ibumu”. Dan, berusaha untuk membalas kasih mereka kepadaku. Bagaimana dengan kamu?(by IR)

Rabu, 10 Oktober 2007

Kriteria Pacarku: Harus Takut Akan Tuhan


Hallo Frenz…
Pernah gak sih kalian bingung buat milih gebetan mana yang pantes buat kamu?
Enaknya pilih yang kaya, ganteng, romantis ato yang setia ya?
Beberapa dari kalian pasti ada yang pilih kaya, ada yang pilih ganteng, ada yg pilih romantis, ato mungkin yang setia, bahkan mungkin kalian punya kriteria yang lain lagi?
Boleh sih punya kriteria kriteria gitu, gak salah kok. TAPI, jangan lupa kalo criteria yang paling utama adalah TAKUT AKAN TUHAN.

Gimana sih tau caranya si doi takut akan Tuhan apa gak?
  1. Dari pengalaman pengalaman yang gue dapet nih (jjiieee…. kayak udah pengalaman gitu gayanya hehehe!) dan juga masukan masukan dari tetua gue, caranya adalah:
    Coba liat, apa si doi dukung kamu dalam pelayananmu kepada Tuhan ato malah si doi mulai ngelarang-ngelarang kamu buat dekat ma Tuhan? Nah kalo udah mulai ngelarang-ngelarang kamu buat pelayanan, nah bahaya tuh, km harus hati-hati.

  2. Perhatiin si doi, dalam kebaktian setiap minggunya, dia banyak masuknya apa banyak absennya tuh? Kalo dalam kebaktian yang 1 minggu 1 kali aja dia ogah ogahan, nah itu kamu mulai tahu kalo dia nggak bener-bener ber-Tuhan.

  3. Doa sama Tuhan, kalo emang dia adalah orang yang Tuhan tunjuk buat ngedampingin kamu, Tuhan pasti kasih jalan buat kalian.Tapi, klo itu bukan yang Tuhan mau, pasti deh Dia bakal kasih tau ke kamu lewat jalanNYA.
    Inget firman Tuhan? “Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya” (Matius 7:11b)

  4. Kata tetua gue, kalo si doi bisa bikin iman kamu tambah berkembang, nah berarti doi adalah orang yang boleh kamu jadiin pacar, syukur-syukur bisa jadi jodoh kamu buat selamanya…

  5. The last but not least kalo si doi belom-belom tangannya udah mulai gerayangan kemana-mana, nah tuh bahaya tuh… Kalo keterusan, bisa-bisa kamu MBA (Married by Accident, alias hamil di luar nikah. Gitu loh….)

Nah, dari panjang lebar tadi, kalian bisa pilih deh doi mana yang bisa bikin kamu berkembang dan bertumbuh di dalam iman bukan bertumbuh di dalam pacaran hehehe…. (by IR)

Narsis: Dosa atau Tidak...???


(Narcissus dalam Mitologi Yunani)
“Dasar Narsis…!!!” atau “Narsis lu…!!!”
Frenz…kalau saya perhatikan, ungkapan ini seperti menjadi sebuah tren baru di tengah-tengah kita. Seringkali, kita mengucapkan kalimat ini, ketika ada seorang teman membangga-banggakan diri di depan kita.
Fenomena ini menimbulkan tanda tanya besar dalam benak saya: “Sebenarnya, apa sih narsis itu? Dan, apakah narsis termasuk perbuatan dosa?”

Pengertian Narsis
Narsisme merupakan salah satu bentuk gangguan kepribadian (personality disorder), merujuk pada pola-pola perilaku yang merusak hubungan dengan orang-orang lain di sekelilingnya. Gejalanya antara lain rasa kagum yang berlebih-lebihan pada diri sendiri, merasa selalu berhasil dan unggul, selalu mencari perhatian dan pujian, dan tidak peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.

Istilah ini berasal dari kata Narcissus, nama seorang pemuda tampan dalam mitos Yunani kuno.Konon suatu hari Narcissus menangkap citra wajahnya pada permukaan air yang tenang di hutan, dan sontak ia jatuh cinta pada diri sendiri. Selanjutnya ia putus asa karena tidak mampu memenuhi apa yang sangat diinginkannya; ia bunuh diri dengan sebilah belati. Dari tetesan darahnya yang jatuh di dekat air, tumbuhlah bunga yang sampai sekarang dikenal dengan nama Narcissus.
Dari penjelasan di atas, kita bisa memahami bahwa kekaguman pada diri sendiri secara berlebihan bisa membuat kita selalu lapar untuk memuaskan kebutuhan dan kepentingan diri sendiri, selalu mencari perhatian dan pujian, serta tidak peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.

Narsis: Dosa atau Tidak ???
Pertama
, dalam Keluaran 20:3, firman Tuhan berkata, “Jangan ada padamu allah lain di hadapanku.” Jadi, kita dilarang untuk mencintai “yang lain” menyamai atau melebihi cinta kita kepada Tuhan. Hal serupa ditekankan dalam Matius 10:37-39; 16:24.
Meski ayat-ayat itu kelihatannya tidak berhubungan dengan narsisme, tapi pesannya sangat jelas, yakni kita tidak boleh mencintai apapun, termasuk diri sendiri, melebihi cinta kita kepada Tuhan.
Kedua, orang narsis memiliki kecenderungan menjadi orang egois. Tentu hal ini bertentangan dengan kehendak Tuhan. Karena Tuhan selalu mengajarkan kepada kita tentang kasih dan kepedulian kepada orang lain (Matius 22:39).

Kerendahan Hati
Frenz…mencintai diri sendiri sesuatu yang baik, tapi (tentu) selama dalam kadar normal, alias gak over. Karena kalo kita nggak mencintai diri kita sendiri, sama artinya kita tidak mensyukuri anugerah Tuhan. Tapi, mengingat bahaya narsisme, kita harus belajar untuk rendah hati, dan menempatkan Tuhan sebagai “The Number One” in our life

Oh, Yogyakarta....!!!



(Foto di Keraton Yogyakarta)

Hi…!!! Lagi bingung nih mau liburan ke mana?
Kalau iya, mungkin kota Yogyakarta bisa menjadi salah satu alternatif buat kamu.
Soalnya, selain dekat dengan pantai Pangandaran yang indah… kota satu ini juga menyimpan banyak obyek wisata bersejarah yang layak buat kamu kunjungi. Salah satunya keraton Yogyakarta, tempat tinggal Sri Sultan Hamengkubuwono 'n keluarga.
Selain itu, kamu bisa jalan-jalan di Malioboro, di mana kamu bisa dapetin aneka macam barang dengan harga yang cukup murah (asal kamu pintar menawar harganya). Salah satunya, kaos merk “Dagadu” yang terkenal dengan kalimat- kalimatnya yang nyleneh.
Kalo mau makan gudeg, pergilah ke jalan Wijilan. Soalnya, menurut info dari beberapa sumber yang bisa dipercaya, di sana ada banyak tempat makan gudeg Yogya yang (katanya) uinuk tenan…
Mau ke mall? Ada beberapa mall yang nggak kalah dengan mall di kota besar lainnya, seperti Mall Ambarukmo (or Ci Ampelas) dan Malioboro Mall.
Tertarik... Tunggu apa lagi...

Tips singkat buat menikmati kota Yogyakarta:

  • Cobalah kamu menikmati kota Yogyakarta dengan berjalan kaki. Meski cape, tapi bisa kasih sensasi yang berbeda.

  • Jangan lupa bawa kamera. Karena ada banyak tempat yang layak buat kamu abadikan.

  • Hati-hati dengan dompet dan barang-barang berharga. Karena copet ada di mana-mana.

Minggu, 07 Oktober 2007

Berbeda...Bukan Akhir dari Segalanya


Frenz...
Menurut kamu, gambar apakah ini ? Kelinci atau bebek ?
Mungkin ada di antara kamu yang melihatnya sebagai gambar kelinci, tapi ada yang melihatnya sebagai gambar bebek. Kedua jawaban itu tidak ada yang salah. Masalahnya cuma berbeda sudut pandang.

Sadar atau tidak, dalam perjalanan hidup kita, perbedaan seperti ini sering kita hadapi. Kita memperdebatkan sesuatu dengan orang lain sampai cape... Padahal cuma masalah perbedaan sudut pandang dalam melihat sebuah masalah.

Nah... kalau kita berada dalam situasi seperti itu, kenapa kita tidak berusaha menyatukan persepsi kita, sehingga kita akan menemukan solusi atau jalan keluar yang lebih baik. Bukankah dengan perbedaan, kita akan semakin "kaya".

Permasalahannya, apakah kita memiliki kerendahan hati dan keterbukaan untuk menerima pendapat orang lain ? Apakah kita mau memprioritaskan kepentingan bersama dan mengesampingkan ego kita untuk menonjolkan diri dan keinginan mengalahkan rekan-rekan kita ?

Frenz... situasi seperti berulangkali pernah kami (saya dan rekan-rekan) hadapi.
Jujur, saya tergolong pribadi yang ego nya cukup tinggi, plus (kata rekan-rekan saya) keras kepala sekali. Tidak jarang, kalau sudah punya mau, susah untuk berkompromi, khususnya pada rekan-rekan saya yang lebih muda secara usia.
Kepribadian seperti ini sering menimbulkan masalah dalam kerjasama. Namun, saya bersyukur, rekan-rekan saya bisa memahami dan selalu mengingatkan saya tentang arti kerendahan hati. Dan, meski saya masih dalam proses untuk mengarah ke sana, pelayanan kami menjadi lebih baik. Karena, kami, masing-masing, berusaha untuk rendah hati, kompak dan belajar untuk mengesampingkan ego kami masing-masing demi kepentingan bersama.

Kalau kami bisa, mengapa kamu tidak ???

Pacaran: Bolehkah...???




Frenzz...


Pertanyaan ini sering diajukan kepada saya. Dan, tidak pernah mudah menjawabnya... "Bolehkah saya (remaja) pacaran?"

Frenz... mau pacaran ato tidak, itu adalah hakmu, dan saya tidak boleh mencampurinya. Namun, kalo boleh saya kasih sedikit masukan :
  1. Selama usia remaja, kamu memiliki kesempatan yang sangat luas untuk bergaul. Teman ogut yang agak bijak, pernah berkata, "Keberhasilan kita kelak, salah satunya, ditentukan seberapa banyak relasi yang kita miliki." So...kenapa kita nggak cari banyak teman aja... Karena nggak jarang, keputusan kita untuk berpacaran bikin kesempatan kita untuk bergaul dengan orang lain semakin sempit.

  2. Selama usia remaja, kamu punya banyak kesempatan untuk bikin prestasi sebanyak mungkin. Karena itu, apa nggak lebih baik kalo waktu dan tenaga masa muda kita digunakan buat ngeraih prestasi sebanyak mungkin.

  3. Pacaran gak menjamin kebahagiaan koq... So, nggak perlu buru-buru. Meski kamu belon punya pacar, kan bukan berarti dunia akan kiamat... Sebaliknya, gara-gara pacaran, gak jarang dompet ngalamin kiamat (gara-gara kehabisan duit).

  4. Enaknya pacaran... ada yang perhatiin kita. Tapi, tanpa pacaran, banyak juga koq yang perhatiin kita, misal ortu, sahabat, temen, dst.

Ini beberapa masukan dari saya... Tapi, sekale lagi keputusan tetep ada di tanganmu. Kalo kamu mutusin buat pacaran, saya doakan kamu bahagia dan langgeng. Tapi, kalo kamu mutusin untuk sendiri dulu, saya kasih 2 jempol (jari tangan bukan jempol kaki) buat keputusanmu...

Foto Sejenak


Setelah penat melayani... Kami menyempatkan waktu untuk mengabadikan kebersamaan kami. Karena itu, dengan semangat '45, kami mengambil pose yang terbaik demi memuaskan jiwa "narsis" kami. Meski, tak ada satupun di antara kami yang berprofesi jadi model, tapi pose kami nggak kalah sama model nasional (narsis abizzz...!!!)